1. Lakukan Riset Pasar
Bandingkan harga rumah di lokasi yang sama (cluster, komplek, atau daerah sekitar).
Cek harga pasaran melalui situs properti, agen, atau iklan online.
Dengan data ini, Anda punya posisi tawar lebih kuat.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Biasanya akhir tahun atau saat developer butuh target penjualan, mereka lebih mudah memberi diskon.
Jika membeli dari pemilik langsung, cari saat mereka butuh cepat menjual (butuh dana atau pindah rumah).
3. Cek Kondisi Rumah dengan Teliti
Pastikan rumah tidak memiliki kerusakan besar yang memerlukan biaya renovasi tinggi.
Gunakan kondisi bangunan untuk negosiasi (“Ada beberapa perbaikan, apakah bisa harga disesuaikan?”).
4. Negosiasi dengan Santun
Jangan langsung menawar terlalu rendah, mulailah dengan penawaran wajar (10–15% di bawah harga).
Tunjukkan keseriusan (misalnya sudah menyiapkan DP atau KPR).
Bila memungkinkan, gunakan agen berpengalaman untuk membantu negosiasi.
5. Manfaatkan Fasilitas Pembayaran
Developer kadang memberi diskon lebih besar untuk pembayaran cash keras.
KPR juga bisa jadi pilihan, tapi bandingkan bunga antar bank.
Tanyakan promo KPR subsidi, DP rendah, atau cicilan ringan.
6. Cek Legalitas dan Biaya Tambahan
Pastikan sertifikat SHM/SHGB jelas, IMB lengkap, dan tidak dalam sengketa.
Jangan lupa hitung biaya tambahan (BPHTB, AJB, notaris, balik nama).
Dengan kepastian dokumen, Anda bisa menawar harga dengan alasan "biaya total tinggi."
7. Jangan Terburu-buru
Jangan mudah terpengaruh oleh kata-kata “harga promo terbatas” atau “hanya hari ini.”
Ambil waktu untuk mempertimbangkan pilihan, karena harga rumah bukan keputusan kecil.
🎨 Cat Netral → rumah terasa lebih luas & fresh 📸 Foto Ala Instagramable → angle bagus bikin jatuh hati 🌿 Hijaukan Sedikit → taruh tanaman biar adem 🍳 Hilangkan Bau Masakan → rumah wangi = rumah menarik
Yuk, investasi properti sekarang! Dapatkan keuntungan jangka panjang dengan nilai aset yang terus nai