1. First Home Buyer (Pembeli Rumah Pertama)
Umumnya generasi muda (milenial/Gen Z) yang baru menikah atau hidup mandiri.
Fokus pada hunian terjangkau, dekat transportasi umum, dan fleksibilitas cicilan KPR.
Cenderung memilih rumah tapak kecil atau apartemen sederhana.
2. Upgrader (Naik Kelas)
Konsumen yang sudah punya properti, lalu membeli rumah/apartemen yang lebih besar atau lokasi lebih premium.
Biasanya keluarga dengan anak, ingin area lebih luas dan fasilitas lebih lengkap.
3. Investor Properti
Membeli bukan untuk ditempati, tapi untuk disewakan atau dijual kembali.
Cenderung pilih lokasi strategis dengan prospek kenaikan harga.
Segmentasi:
Flipper → beli unit baru, dijual kembali saat harga naik.
Penyewa → beli untuk disewakan (passive income).
4. Luxury Seeker (Hunian Premium)
Membeli rumah mewah, vila, atau apartemen high-end.
Motivasinya lifestyle, gengsi, dan kenyamanan.
Umumnya pengusaha, pejabat, atau profesional mapan.
5. End User (Hunian Jangka Panjang)
Membeli untuk benar-benar ditempati, biasanya fokus ke lingkungan, akses, keamanan, dan kenyamanan.
Tidak terlalu peduli spekulasi harga.
6. Pencari Hunian Subsidi
Segmen menengah ke bawah.
Fokus pada program pemerintah seperti rumah subsidi (FLPP).
Pertimbangan utama: harga cicilan terjangkau dan dekat tempat kerja.
7. Kolektor Aset
Membeli banyak properti untuk diversifikasi kekayaan.
Biasanya tidak terburu-buru menyewakan/menjual.
Tujuan jangka panjang: warisan atau simpanan aset.
🎨 Cat Netral → rumah terasa lebih luas & fresh 📸 Foto Ala Instagramable → angle bagus bikin jatuh hati 🌿 Hijaukan Sedikit → taruh tanaman biar adem 🍳 Hilangkan Bau Masakan → rumah wangi = rumah menarik
Yuk, investasi properti sekarang! Dapatkan keuntungan jangka panjang dengan nilai aset yang terus nai